Sabtu, 07 November 2009

Contoh Makalah Kimia

MATA PELAJARAN : KIMIA
GURU PEMBIMBING : TRI LESTARI














Disusun Oleh
Nama : BAYU RAHARJO PUTRA
Kelas : XI IPA 2
Nomor : 007














KATA PENGANTAR


Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan anugerah dan kasih sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan persyaratan untuk mencapai standard kelulusan Ulangan Harian “Larutan Asam dan Basa” pelajaran kimia kelas XI IPA.
Maklah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari beberapa pihak yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.Allah SWT yang telah memberikan rahmat da kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
2.Ibu Tri Lestari selaku pembimbing mata pelajaran Kimia yang sabar dan tidak pernah lelah untuk memberikan bimbingan, pengarahan dengan jelas tentang penulisan makalah ini.
3.Kepada Bapak Ibu guru yang kucintai, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bimbingan yang telah Bapak Ibu berikan kepada penulis dan teman-teman dengan penuh kasih sayang.
4.Kepada keluarga tercinta khususnya ayah dan ibuku yang senantiasa memberikan dukungan dan kasih sayang yang tak terhingga, serta selalu mengingatkan penulis untuk selalu berusaha dengan semaksimal mungkin untuk mempersembahkan sesuatu yang terbaik.
5.Kepada seluruh teman-teman penulis yang mana saling memotivasi dalam tiap penyelesaian makalah ini dan saling mengingatkan bilamana terjadi kesalahpahaman diantara kita.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin...

Kebumen, Juni 2009


Penulis


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..


BAB I PENDAHULUAN 1
A.Latar Belakang Masalah 1
B.Tujuan dan Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.Teori Asam Basa Menurut Arrhenius 3
B.Sifat-sifat yang Membedakan Asam dan Basa 5
C.Hubungan PH dan POH pada Asam atau Basa 8
D.Cara Identifikasi Larutan Bersifat Asam atau Basa 9
E.Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit 10
F.Macam-macam Reaksi yang Terjadi dalam Larutan
Elektrolit 12
BAB III PENUTUP 21
A.Kesimpulan 21
B.Saran-Saran 21
DAFTAR PUSTAKA


























BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Asam dan Basa cukup penting bagi kita. Secara umum zat-zat yang termasuk asam mempunyai beberapa ciri yaitu rasanya asam, pH < 7 misalnya asam sitrat pada jeruk dan asam cuka. Sedangkan basa pada umumnya mempunyai sifat licin, terasa pahit, pH > 7 misalnya pada sabun.
Air merupakan elektrolit sangat lemah yang terionisasi menjadi ion H+ dan ion H-. Dalam air, Asam melepaskan ion H+ sedangkan basa melepaskan ion OH-. Dalam air asam kuat dan basa kuat terionisasi seluruhnya. Sedangkan asam lemah dan basa lemah hanya terionisasi sebagian. PH larutan menyatakan konsentrasi H+ dalam larutan. Penetralan asam oleh basa menghasilkan air, menurut BRONSTED LOWRY asam merupakan donor proton (H+) dan basa merupakan akseptor proton (OH-).
Di laboratorium asam dan basa secara sederhana dapat dikenali dengan menggunakan berbagai indikator, seperti Indikator Alami dan Indikator Buatan. Salah satu Indikator yang umum dan sering digunakan yaitu Kertas Lakmus. Kertas Lakmus akan berwarna merak ketika dimasukkan ke larutan yang bersifat asam. Dan saat lakmus dicelupkan ke larutan basa warnanya akan berubah menjadi biru.. Beberapa Larutan asam dan basa merupakan larutan elektrolit, sehingga didalam air akan terurai menjadi ion-ionnya. Apakah yang menyebabkan suatu larutan bersifat asam, demikian pula apa penyebab suatu larutan bersifat basa.
B.Tujuan dan Manfaat
Pada dasarnya tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi target yang hendak dicapai dalam setiap kegiatan. Selain itu diharapkan juaga makalah ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Oleh karena itu bagaimana kecilnya suatu kegiatan mesti memiliki tujuan dan manfaat tertentu.

C.Metode Penelitian
Dalam metode penelitian ini penulis harus memilih salah satu metode yang cocok dan pas apa yang dibahas dalam makalah ini. Maka dari itu penulis lebih tertarik untuk memilih metode study teks sebagai sumber dari terwujudnya makalah ini.
Adapun penulis lebih memilih study teks adalah karena penulis banyak mengumpulkan data-data dari beberapa buku-buku pelajaran dan buku catatan yang sangat pas dan cocok untuk mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini hingga selesai.
Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah Studi Pustaka. Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.







BAB II
PEMBAHASAN
A.Teori Asam Basa Menurut Arrhenius
1.Larutan asam
Asam adalah suatu zat yang bila dimasukkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidronium (H+) dan sisa asam.
Contoh : - Untuk asam biner / asamida (H X A)
Hcl : asam klorida
H2S : asam sulfat
- Untuk asam oKsi (H X A0y)
HNO3 : asam nitrat
H3PO4 : asam phosphat
“pembentukan asam”
Asam dapat terbentuk antara lain dari hasil reaksi antara :
a.Hidrogen dengan unsur bukan logam
H2 + cl2  2 Hcl
H2 + S  H2S
b.Oksidasi bukan logam dengan air
SO3 + H2O  H2SO4
N2O5 + H2O  2 HNO3
CO2 + H2O  H2CO3
P2O2 + 3H2O  2 H3PO4

2.Larutan Basa
Menurut Arrhenius yang dimaksud dengan basa adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH-.

RUMUS UMUM : L ( OH ) X

Keterangan L : Logam atau NH4
X : bilangan oksidasi logam
Contoh :
• NaOH = Natrium hidroksida
• Ca(OH)2 = Kalsium hidroksida
• FE(OH)3 = Besi (III) hidroksida

“pembentukan basa”
Basa dapat terbentuk antara lain dari hasil reaksi antara :
a.Oksidasi logam + air
Contoh : Na2O + H2O  2 NaOH
CaOH + H2O  Ca(OH)2
b.Logam reaktif + air
Contoh : 2 k + 2 H2O  2 KOH + H2 (g)





B.Sifat-Sifat Yang Membedakan Antara Asam Dengan Basa
1.Sifat-sifat asam antara lain :
a.Rasanya masam.
b.Larutan asam dalam air dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit, sehingga dapat terurai menjadi ion-ionnya menghasilkan ion H+ dan sisa asam. Reaksi ionisasi :
Asam biner : H X A(aq)  X H+ (aq) + AX- (aq)
Asam oksi : H X AOY(aq)  H+ (aq) + AOYX- (aq)

Contoh : HCL  H+(aq) + cl-
H2S  2 H+ + S2-
HNO3  H+ + N03-
H2SO4  2 H+ (aq) + SO42- (aq)
c.Dapat mengubah kertas lakmus biru menjadi merah (kertas lakmus adalah salah satu indikator penunjuk asam atau basa)
d.Bersifat korosif ( mudah merusak ) pada logam.
e.Dapat bereaksi dengan basa membentuk garam.

2.Sifat-sifat basa, antara lain :
a.Rasanya pahit dan berlendir, warnanya putih dan padat.
b.Semua basa berupa zat padat kecuali NH4OH (larutan).
c.Pada umumnya sukar larut dalam air kecuali NaOH, KOH, NH4OH, BaOH2 & Sr (OH)2.
d.Merubah lakmus merah menjadi biru.
e.Basa yang rendah larut dalam air dapat menghantarkan arus listrik disebut elektrolit.
Sehingga dapat terionisasi menjadi ion-ionnya menghasilkan logam (kation) dan ion OH- / hidroksida (anion).
Reaksi ionisasi :
Basa : L(OH)x  LX+ + X OH-

Contoh : NaOH (aq)  Na+(aq) + OH- (aq)
Ca (OH) (aq)  Ca2+ (aq) + 2 OH- (aq)
f.Dapat bereaksi dengan asam membentuk garam sering disebut reaksi penetralan, karena garam (yang berasal dari asam kuat dan basa kuat) bersifat netral.
Contoh : NaOH (aq) + HCI (aq)  NaCl(aq) + H2O (ii)

C.Hubungan PH dan POH pada Asam atau Basa
Besarnya konsentrasi H+ dan OH- menentukan sifat larutan mengingat konsentrasi ion tersebut merupakan bilangan yang kecil maka untuk menyatakannya seorang ahli kimia bernama SORENSEM (1868-1939) menggunakan konsep PH dan POH.
PH larutan adalah harga negatif logaritma konsentrasi ion H+.
Dapat ditulis : PH = - log ( H+)
POH larutan adalah harga negatif logaritma konsentrasi ion OH-.
Dapat ditulis : POH = - log (OH-)

“Hubungan antara PH dan POH”
H2O H+ + OH- Ka = [H+] [OH]
[H2O-]
K [H2O] / KW = [H+] . [OH-] = 10-14
Log KW = log [H+] + log [OH-] = -14
- Log KW = - log [H+] - log log [OH-] = 14
PKw = PH + POH = 14
Untuk basa dapat dinyatakan :
PH = 14 – POH

Kesimpulan :
PH < 7 Larutan bersifat asam
PH = 7 Larutan bersifat netral
PH > 7 Larutan bersifat basa

D.Cara Identifikasi Larutan Bersifat Asam atau Basa
Untuk mengetahui zat bersifat asam atau basa maka digunakan suatu indikator / penunjuk. Indikator adalah zat yang dalam suasana berbeda akan memberikan warna yang berbeda pula.
1. Beberapa indikator antara lain
NO.
INDIKATOR
TRAYEK PH
PERUBAHAN WARNA
1.
Metil-jingga (M.o)
2,9-4,0
Merah-kuning
2.
Metil-merah (M.R)
4,2-6,3
Merah-kuning
3.
Bromtimol biru (BTB)
6,0-7,6
Kuning-biru
4.
Phenol-ptalin ( P.P)
8,3-10,0
Tidak berwarna merah

2. Indikator Universal
No.
pH
Warna Indikator Universal
1.
≤ 3
Merah
2.
4
Merah jingga
3.
5
Jingga
4.
6
Kuning
5.
7
Hijau kekuning-kuningan
6.
8
Biru kehijau-hijauan
7.
9
Biru
8.
≥ l0
ungu

E.Perbedaan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara spesifik. Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan dibedakan dalam dua macam : yaitu larutan elektrolit dan non elektrolit.
1.Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghasilkan arus listrik. Larutan tersebut dibedakan atas :
a.Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1). Yang tergolong elektrolit kuat yaitu :
1)Asam-asam kuat seperti : Hcl, Hcl O2, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
2)Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti : NaOH, KOH, Ca (OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
3)Garam-garam yang mudah larut, seperti : NaCl, KI, AL dan lain-lain.
b.Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar : 0 < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah adalah :
1)Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain.
2)Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2, dan lain-lain.
3)Garam-garam yang sukar larut, seperti : Agcl, cacro4, PbI2, dan lain-lain.

2.Larutan non elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya didalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion) tergolong kedalam jenis ini. Misalnya :
a.Larutan urea
b.Larutan sukrosa
c.Larutan glukosa
d.Larutan alkohol dan lain-lain


3.Perbedaan Larutan berdasarkan Daya hantar listrik
Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan terbagi menjadi dua golongan yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit :
Larutan Elektrolit
Larutan non Elektrolit
1. Dapat menghasilkan listrik.
1. Tidak dapat menghantarkan listrik.
2. Terjadi proses ionisasi (teruari menjadi ion-ion)
2. Tidak terjadi proses ionisasi.
3. Lampu dapat menyala terang, atau redup dan ada gelembung gas.
3. Lampu tidak dapat menyala dan tidak ada gelembung gas.
Contoh :
• Garam dapur (NaCl)
• Cuka dapur (CH3COOH)
• Air accu (H2SO4)
• Garam magnesium (MgCl2)
Contoh :
• Larutan gula (C12H22O11)
• Larutan urea
• Larutan alkohol
• Larutan glukosa

F.Reaksi Dalam Larutan Elektrolit
Reaksi dalam larutan elektrolit selalu menghasilkan suatu garam maka sering disebut reaksi penggaraman. Macam-macam reaksi dalam larutan elektrolit, antara lain :
1.Logam + Basa  Garam + gas H2
Syarat :
a.Logam yang direaksikan harus logam reaktif (logam yang terletak di sebelah kiri H dalam deret volta).
b.Asam yang digunakan selain H2SO4 pekat, HNO3 encer maupun pekat. Contoh :
Zn (s) + 2 HCl (aq)  Zn Cl2 (aq) + H2 (g)
Ag + HCl  tidak bereaksi.
Deret kereaktifan logam atau deret volta : Li, K, Ba, Na, Mg, AL, mn, Zn, ar, fe. Co, Ni, Sn, Pb(H)cu, H9, Agpt, Au.
2.Logam + Garam  Garam lain + Logam lain
Syarat : Logam harus lebih reaktif dari logam pada garam.
Zn (s) + CuSO4 (aq)  Zn SO4 (aq) + Cu
Cu(s) + Zn SO4 (aq)  tidak berlangsung
3.Oksidasi basa + sama  Garam + H2O
Contoh : Na2O + H2SO4  Na2 SO4 + H2O
4.Oksidasi asam + basa  Garam + H2O
Contoh :
CO2 + Ca(OH)2  CaCO3 + H2O
(pembentukan H2CO3)
5.Asam + basa  Garam + (H2O)
Contoh : Hcl (aq) + NaOH (aq)  NaCl (aq) + H2O(I)
6.Garam + asam  Garam lain + asam lain
Contoh : BaCl2 (aq) + H2SO4 (aq)  BaSO4 (aq) + 2 HCl (aq)
7.Garam + Basa  Garam lain + basa lain
Contoh : AL2(SO4)3 + 6 KOH  3 K2SO4 (aq) + 2 AL(OH)3(s)
8.Garam I + Garam II  Garam III + Garam IV
Contoh :
- reaksi molekuler :
Pb(NO3)2 (aq) + 2 Kl (aq)  Pbl2(s) + 2 KNO3(aq)
- reaksi ion :
Pb2+ (aq) + 2NO3- + 2K+ (aq) + 2 l- (aq)  Pb l2 (s) + 2K+ (aq) + 2NO3-(aq)
Pb2+(aq)+2I-(aq)Pbl2(aq)
TABEL KELARUTAN ASAM DAN BASA DALAM AIR
Senyawa
Kelarutan
Kekecualian
1. Hidroksida, OH- (bas)
Sukar Larut
Semua basa logam alkali Ca (OH)2, Sr (oH) & Ba (OHs)
2. Nitrat, NO3-
Mudah Larut

3. Asetat, CH3COO-
Mudah Larut

4. Klorida, CL-
Mudah Larut
Agcl, Hg2cl2, Pbcl2 & Cucl
5. Bromida, Br-
Mudah Larut
AgBr, Hg2Br2, & CuBr
6. Lodida, I-
Mudah Larut
Ag I, Hg2I2, CuI, & HgI2
7. Sulfida, SO42-
Mudah Larut
BaSO4, SrSO4, & PbSO4
8. Karbonat, CO32-
Sukar Larut
NO2CO3, K2CO3, & (NH4)2CO3
9. Klorat, CLO42-
Mudah Larut

10. Fosfat, PO42-
Sukar Larut
Na3PO4, K3PO4 & (NH4)3, PO4
11. Sulfida, S2-
Sukar Larut
Semua sulfida dari unsur golongan IA dan IIA (kecuali Be), (NH4)2 S
12. Natrium, Kalium
dan amonium
Mudah Larut

13. Pbcl2, PbBr2, dan PbI2
Mudah Larut dalam air panas













BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan teori-teori yang telah tersebutkan di dalam makalah ini dan apabila pembaca telah membaca makalah ini maka dapat mengetahui bahwa :
1.Penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau pengenceran ke sdalam larutan penyangga tidak mengubah PH larutan itu.
2.Hasil pengamatan dan perbedaan perubahan PH larutan penyangga dan bukan penyangga akibat penambahan sedikit asam atau basa atau pengenceran.
3.Beberapa jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air.
4.Cara menentukan PH dan POH suatu larutan penyangga.

B.Saran
Hendaknya kalian jangan menyentuh asam yang terdapat di laboratorium terutama asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida (HCl) karena kedua asam tersebut jika terkena pada kulit, maka kulit kita akan melepuh dan akan mengakibatkan gatal-gatal.
Perlu anda ketahui bahwasanya larutan asam dan basa merupakan larutan elektrolit sehingga di dalam air akan terurai menjadi ion-ion.
Demikian laporan ini saya susun. Dan penulis mengucapkan banyak terima kasih atas pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya.
Penulis merasa cukup sekian kata penutup yang disampaikan. “Tak ada gading yang tak retak”. Dalam laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang dapat membangun perbaikan makalah ini dan sedikit banyaknya saya ucapkan terima kasih.






















DAFTAR PUSTAKA

Sutresna, Nana. 2003. Pintar Kimia Jilid 3 untuk SMU Kelas 3. Jakarta : Ganeca Exact.
Purba, Michael. 2004. Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 2 Jilid 2A. Jakarta : Erlangga.
­­____________. 2007. Ilmu Kimia untuk SMU Kelas 2 Jilid 2A. Jakarta : Erlangga.
Nabilah. 2008. Stoikiometri Larutan, (online), (http:www. E-dukasi.net/larutanasambasa. html, diakses Senin, 15 Juni 2009 pukul 10.00 WIB)
. 2005. Stoikiometri Larutan, (online), (http: www.e-smartschool.com/larutanasambasa. html, diakses Senin, 15 Juni 2009 pukul 10.00 WIB)
. 2008. Stoikiometri Larutan, (online), (http: www.e-genius.org//larutanasambasa. html, diakses Senin, 15 Juni 2009 pukul 10.00 WIB)

Tidak ada komentar: